Tak bisa dipungkiri, apapun profesi dan bidang pekerjaan Anda, pastinya akan ada kepuasan tersendiri jika Anda bisa memberikan yang terbaik atas jasa yang digeluti, benar kan? Dalam dunia kerja, memberikan yang terbaik dikenal dengan istilah ‘profesional’.
Key Takeaways
- Profesional adalah istilah untuk seorang pekerja yang menawarkan jasa atau layanan tertentu sesuai aturan dalam bidang yang dikerjakan.
- kode etik profesi menjadi acuan untuk mewujudkan sikap profesional.
- Profesional adalah suatu sikap yang bisa dikembangkan pada tiap individu.
Profesional membantu Anda mencapai kepuasan dalam karir Anda sekaligus jadi salah satu tolok ukur kesuksesan dalam karier. Lebih lanjut mengenai pengertian, konsep, kode etik, standar hingga cara mengembangkan sikap profesional akan dijabarkan pada artikel ini.
Pengertian Profesional
Kata “profesional” diambil dari kata bahasa Inggris “profess” yang secara etimologis berasal dari bahasa Latin “professus” yang mengandung arti menyatakan atau mengakui.
Menurut asal katanya tersebut, pengertian profesional adalah orang-orang yang menyatakan atau menunjukkan keahliannya pada orang lain, dan bersumpah untuk melakukan profesinya dengan standar tertinggi untuk memberikan hasil terbaik.
Konsep Profesional
Berdasarkan penelitian yang dikembangkan oleh Hall, konsep profesional digunakan untuk mengetahui sejauh mana seorang profesional memandang profesinya. Konsep profesional dibagi menjadi lima, yaitu:
1. Afiliasi Komunitas (Community Affiliation)
Afiliasi komunitas menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, karena pada umumnya, profesi memiliki organisasi ikatan profesi. Organisasi profesi serta kelompok-kelompok kolega informal dapat berperan sebagai acuan dan sumber ide utama pekerjaan. Melalui ikatan ini, para profesional dapat membangun kesadaran profesi mereka.
2. Kebutuhan untuk Mandiri (Autonomy Demand)
Autonomy demand atau kebutuhan untuk mandiri adalah suatu pandangan di mana seorang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan atau campur tangan pihak lain.
Artinya seorang profesional harus dapat mengambil keputusan sendiri secara objektif tanpa dipengaruhi oleh tekanan dari pihak lain, baik itu pemerintah, klien, atau pihak lainnya.
Sikap mandiri ini lahir dari kebebasan melakukan yang terbaik menurut seorang profesional dalam situasi tertentu.
3. Keyakinan Terhadap Aturan Profesi (Belief Self Regulation)
Belief self regulation berarti hanya seorang yang memiliki wewenang memberikan penilaian terhadap hasil kerja seorang profesional adalah rekan sesama profesi. Artinya orang yang tidak memiliki kompetensi dalam bidang ilmu pekerjaan tidak bisa menilai seorang profesional.
4. Dedikasi (Dedication)
Profesional tercermin dari dedikasi seseorang pada profesinya dapat dilihat dari pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki dalam melakukan pekerjaanya. Totalitas juga menjadi salah satu bentuk dedikasi.
5. Tanggung Jawab (Self Obligation)
Social obligation atau kewajiban sosial merupakan pandangan tentang pentingnya profesi. setiap profesional akan memandang pekerjaan mereka sebagai sesuatu yang penting dan bermanfaat bagi masyarakat maupun profesional.
Baca juga: Hindari Toxic Productivity yang Marak Dialami Para Pekerja
Kode Etik Profesional
Kode etik atau standar etika profesional meliputi prinsip perilaku para profesional. Untuk dijadikan sebagai pedoman, agar keterampilan yang dimiliki pekerja tidak disalahgunakan untuk mencelakai orang lain.
Biasanya standar etika tersebut dibuat oleh organisasi profesi dimana setiap anggotanya secara sukarela menerima dan melakukan prinsip perilaku profesional tersebut.
Perusahaan membutuhkan kode etik profesional untuk memantau profesionalitas pegawainya. Tak hanya itu, kode etik profesional juga dinilai penting untuk mengurangi risiko kerugian yang diakibatkan oleh kelalaian pekerja, baik secara sengaja maupun tidak.
Para profesional menyadari bahwa reputasi dan kepercayaan merupakan faktor penting dalam keberhasilan profesinya. Sehingga mereka sangat menjunjung tinggi standar etika dalam menjalankan pekerjaannya.
Adapun beberapa kode etik para profesional diantaranya sebagai berikut:
- Tanggung jawab profesi
- Kompetensi serta kehati-hatian profesional
- Sikap dan tindakan profesional
- Integritas moral
- Objektivitas
- Kerahasiaan
- Standar teknis
- Kepentingan publik
Standar Profesional
1. Akuntabilitas
Selalu bertanggung jawab atas hasil kinerja dan segala tindakan yang dilakukan.
2. Kejujuran
Mengutamakan kejujuran dalam perkataan dan tindakan.
3. Integritas
Memiliki prinsip moral yang kuat serta dapat menjaga kerahasiaan perusahaan.
4. Taat Hukum
Menaati semua aturan hukum yang mengatur yurisdiksi mereka selama melakukan aktivitas pekerjaannya
5. Loyalitas
Berkomitmen pada tugas dan tanggung jawab di perusahaan.
6. Objektivitas
Teguh, tidak mudah terpengaruh maupun dipengaruhi oleh prasangka semata.
7. Transparansi
Mengungkapkan semua informasi terkait tugas dan hal-hal yang relevan sesuai porsinya, tanpa menyembunyikan apapun.
8. Kode Etik
Membangun hubungan profesional serta menjaga kerahasiaan semua informasi sensitif.
9. Kewajiban Findusia
Memprioritaskan kebutuhan klien di atas kebutuhan dan kepentingan pribadi.
Baca juga: Berikut Soft Skill yang Harus Dimiliki Karyawan
Cara Mengembangkan Sikap Profesional dalam Diri
1. Pahami kekurangan diri
Melansir laman Indeed, mampu memahami kekurangan diri menjadi salah satu tanda profesional. Pekerja bisa menganalisis kekurangannya, dengan meminta feedback dari atasan di kantor terkait hasil pekerjaannya. Dengan begitu, pekerja dapat dengan mudah meningkatkan keterampilan.
2. Melatih keterampilan komunikasi dan interpersonal
Keterampilan komunikasi akan membantu Anda dalam ranah profesional. Kesan pertama orang lain tentang Anda, sangat dipengaruhi oleh cara anda berkomunikasi. Tipsnya, pahami dulu tujuan percakapan dan tunjukkan empati terhadap orang lain saat berkomunikasi.
Untuk menjadi profesional juga ditunjang keterampilan interpersonal yang mumpuni. Keterampilan interpersonal adalah kemampuan seseorang untuk menjadi pendengar yang baik dan mampu menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim.
Jika Anda ingin menjadi bagian dari tim profesional mana pun keterampilan interpersonal berupa kemampuan untuk bergaul dengan orang lain dan bekerja secara kolaboratif sangat dibutuhkan.
3. Membangun hubungan profesional
Hubungan profesional dapat diartikan sebagai hubungan dimana antar rekan kerja saling support dan saling membangun satu sama lain. Anda dapat membangun hubungan yang lebih profesional antar rekan kerja, dengan cara tak segan menunjukkan apresiasi di setiap progress dan menawarkan bantuan tanpa diminta.
4. Mengutamakan tanggung jawab
Sebagai pekerja, harus lebih bertanggung jawab atas semua pekerjaan. Tak hanya itu, Anda juga dituntut bisa menerima semua kritik dan saran yang diberikan oleh atasan dengan lapang dada sebagai bentuk evaluasi semata. Dengan cara seperti ini, kamu bisa mulai bersikap lebih profesional dan memanfaatkan dapat belajar dari kesalahan untuk bisa terus bertumbuh.
5. Tanamkan motivasi yang kuat
Dalam dunia profesional, motivasi kerja datangnya dari diri sendiri bukan dari orang lain atau lingkungan kerja. Oleh karena itu, cobalah perkuat motivasi diri sebagai landasan dalam bekerja profesional. Motivasi yang kuat akan membentuk membentuk Anda menjadi pekerja yang lebih disiplin dan mandiri seiring berjalannya waktu.
6. Tunjukkan minat pada rekan kerja atau karyawan
Dalam banyak pekerjaan perusahaan, mudah bagi karyawan untuk merasa seperti roda penggerak daripada individu. Jika Anda ingin membangun hubungan profesional yang kuat, tunjukkan minat yang nyata pada kehidupan rekan kerja dan karyawan Anda. Ingatlah bahwa setiap karyawan adalah manusia yang memiliki pengalaman berarti dan juga memiliki pikiran serta perasaan pribadi.
7. Perluas network
Memiliki network dengan jangkauan yang luas dapat memperkuat reputasi di dunia kerja. Bahkan di era teknologi seperti sekarang network bisa Anda jalin secara online melalui sosial media ataupun LinkedIn. Inisiatif ini dapat membuat Anda lebih unggul dibanding kandidat lain ketika harus melalui proses rekrutmen.
Baca juga: 7 Skill yang Karyawan Butuhkan untuk Mencapai Profesionalitas di Perusahaan
Contoh Sikap Profesional
Berikut contoh sikap profesional yang dapat kamu temukan dalam dunia pekerjaan meliputi:
- Datang ke lokasi kerja tepat waktu.
- Jujur dan tidak membuat alasan apabila terlambat datang.
- Mengerjakan pekerjaan sesuai keahlian dan kompetensi yang dimilikinya serta tidak menerima beban kerja di luar kemampuan.
- Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai deadline yang diberikan.
- Bertanggung jawab penuh terhadap setiap pekerjaan yang diterima.
- Menghormati atasan atau rekan kerja tanpa membeda-bedakan.
- Tidak malu meminta bantuan ataupun bertanya saat menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas.
- Bersikap ramah dan bertindak sopan.
- Menghargai semua orang-orang yang ada di lingkungan kerja.
- Tidak menyela pembicaraan orang yang memiliki pendapat berbeda ataupun orang yang tidak disukai di tempat kerja .
- Mengutarakan pendapat atau ide dalam rapat dengan cara yang baik.
- Memaksimalkan waktu kerja untuk menyelesaikan pekerjaan.
- Tidak mengerjakan pekerjaan pribadi di tempat kerja.
- Tidak bermain ponsel saat jam kerja masih berlangsung.
- Tidak membicarakan keburukan atasan, klien atau rekan kerja.
- Membagi tugas tim secara adil sesuai dengan kemampuan anggota.
- Menyikapi dengan bijak dan menghargai perbedaan yang terjadi antara rekan kerja.
- Bersungguh-sungguh bekerja dan tidak mudah mengeluh ketika mendapatkan beban kerja yang berat.
- Menjunjung tinggi integritas dan kejujuran.
- Menggunakan bahasa yang baik dan sopan ketika berkomunikasi dengan rekan kerja dan pimpinan.
Itulah pemaparan lengkap mengenai sikap profesional. Sikap ini sejatinya harus dimiliki oleh setiap pekerja, karena dapat menjadi jalan bagi pekerja untuk mengembangkan karirnya dengan baik. Klik disini untuk cari tahu tips-tips lainnya seputar produktivitas kerja dari Appsensi untuk kembangkan sikap profesional Anda.