Anda pernah mendengar istilah NGO? NGO merupakan singkatan dari Non Governmental Organization. Sebagai organisasi non komersial yang fokus pada kepentingan masyarakat, NGO tidak mengutamakan keuntungan dalam operasionalnya.
Lantas bagaimana cara NGO mendanai kegiatannya? Artikel ini akan mengajak Anda mencari tahu tentang NGO. Mulai dari pengertian, jenis, peranannya untuk masyarakat, serta sumber pendanaannya.
Key Takeaways
- NGO adalah sebuah organisasi yang didirikan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, dalam berbagai bidang yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar lebih peka terhadap suatu perkembangan.
- Sumber pendanaan NGO dari iuran anggota, sumbangan pribadi, penjualan barang dan jasa, dana hibah atau pendanaan pemerintah.
- Jenis NGO dikategorikan berdasarkan fokus Organisasi dan tingkat operasionalnya.
Pengertian NGO
NGO pertama kali disebut dalam pasal 71 dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1945. Dibuatnya pasal tersebut untuk membedakan antara hak partisipasi untuk badan-badan khusus antar pemerintah dan organisasi swasta internasional.
Sementara di Indonesia NGO dikenal dengan sebutan Lembaga Swadaya Masyarakat atau bisa disingkat LSM. NGO masuk ke dalam kategori Organisasi Kemasyarakatan sehingga diatur dalam UU No.8 Tahun 1985 dan PP No.18 Tahun 1986.
Menurut Undang-Undang No.17 tahun 2013 pasal 1 ayat 1, NGO adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela atas dasar kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila.
Sementara menurut Investopedia, NGO adalah suatu organisasi nirlaba yang memiliki dasar kepentingan sosial dan juga lingkungan.
Jadi dengan kata lain, NGO (Non Governmental Organization) adalah sebuah organisasi yang didirikan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, dalam berbagai bidang yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar lebih peka terhadap suatu perkembangan.
Ciri-Ciri NGO
- Independen, tidak memiliki afiliasi politik tertentu, serta bukan bagian dari pemerintah, birokrasi, ataupun negara.
- Nirlaba, tidak mencari keuntungan (profit).
- Sukarela, bekerja untuk kepentingan sosial dan lingkungan, tidak untuk kepentingan anggota.
- Non birokrat, prosedurnya tidak berbelit-belit.
- Berpihak pada lapisan masyarakat bawah.
Sumber Pendanaan NGO
Sebagai organisasi yang dalam kegiatannya tidak berorientasi pada keuntungan. Maka untuk operasionalnya, NGO mengandalkan berbagai sumber pendanaan seperti iuran anggota, sumbangan pribadi, penjualan barang dan jasa, atau dana hibah.
Terlepas dari independensi NGO dari pemerintah, birokrasi atau negara, beberapa NGO sangat bergantung dengan pendanaan dari pemerintah. Sementara untuk NGO besar mungkin memiliki anggaran dalam angka yang besar hingga jutaan atau milyaran dolar.
Jenis Lembaga NGO
Jenis NGO dikategorikan berdasarkan orientasi atau fokus organisasi dan tingkat operasionalnya. Melansir dari laman Gdrc, jenis NGO berdasarkan tingkat orientasi meliputi charitable orientation, service orientation, participatory orientation, dan empowering orientation. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Berdasarkan Fokus Organisasi
a. Organisasi Amal (Charitable Orientation)
Charitable Orientation berfokus untuk membantu masyarakat kurang mampu dengan tujuan mengentaskan kemiskinan. Kegiatan charitable orientation diantaranya mendistribusikan makanan, pakaian, obat-obatan, penyediaan tempat tinggal, transportasi, dan sekolah.
b. Organisasi Layanan Hidup (Service Orientation)
NGO Jenis service orientation berfokus pada pelayanan kesehatan, program keluarga berencana, hingga program pemerataan pendidikan terutama di daerah-daerah terpencil. Bentuk kegiatan NGO service orientation berupa pemberian bantuan kesehatan, misalnya jasa pengobatan keliling.
c. Organisasi Partisipasi Masyarakat (Participatory Orientation)
Participatory orientation adalah jenis NGO yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam proyek swadana. Misalnya menyumbangkan uang tunai, peralatan, tanah, bahan, dan tenaga kerja.
Partisipasi masyarakat dimulai dengan kebutuhan dan berlanjut ke tahap perencanaan dan pelaksanaannya. Umumnya, NGO jenis ini memang tidak memiliki sumber daya yang cukup sehingga membutuhkan partisipasi masyarakat.
d. Organisasi Pemberdayaan (Empowering Orientation)
Empowering orientation berfokus pada upaya memfasilitasi masyarakat kalangan bawah untuk menambah wawasan dan pemahaman mereka tentang aspek sosial, politik, dan ekonomi yang memengaruhi kehidupan mereka. Biasanya dilakukan dengan aktivitas seminar.
Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kekuatan dan potensi yang mereka miliki. Sehingga kedepannya mereka bisa menjadi menjadi lebih berdaya dengan bantuan NGO sebagai fasilitator.
2. Berdasarkan Tingkatan Operasional
Sedangkan NGO berdasarkan tingkat operasi dibagi kedalam 4 Jenis, yakni community-based organization, citywide organization, national NGO, dan international NGO. Berikut penjelasannya.
a. Berbasis Komunitas (Community Based Organizations/CBOs)
Community-based organization muncul dari inisiatif masyarakat yang tergabung dalam komunitas atau organisasi. Misalnya organisasi olahraga, organisasi wanita, organisasi lingkungan, organisasi keagamaan, dan pendidikan.
b. Lingkup Urban (Citywide Organizations)
Citywide organization adalah NGO yang berperan sebagai penyedia bantuan di setiap komunitas yang terdapat di suatu kota. Layanan mereka hanya diberikan pada masyarakat bertaraf ke bawah saja. Contohnya organisasi kamar dagang dan industri, koalisi bisnis, kelompok etnis, dan pendidikan serta asosiasi dan komunitas.
c. Lingkup Nasional (National NGO)
Cakupan operasional NGO jenis ini adalah dalam negeri. Tak jarang, NGO jenis ini juga memiliki cabang di beberapa negara ataupun cabang yang tugasnya untuk membantu NGO lokal. Contohnya Palang Merah Indonesia (PMI), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), dan lainnya.
d. Lingkup Internasional (International NGO)
NGO jenis ini cakupan operasionalnya adalah internasional alias global. NGO international bertujuan untuk membantu mensejahterakan masyarakat dunia. Dengan cara memberikan bantuan kepada lembaga swadaya yang berlingkup lebih kecil. Misalnya mendanai NGO lokal, lembaga dan proyek hingga pelaksanaan proyek itu sendiri. Umumnya NGO ini hanya fokus pada kesetaraan politik dan sosial di seluruh sosial. Contohnya Greenpeace dan WWF.
Peran NGO untuk Masyarakat
1. Mendorong Munculnya Inovasi Berkelanjutan
NGO mempunyai kelebihan dalam hal perencanaan dan juga penyelenggaraan proyek yang inovatif. Tidak hanya itu saja, NGO juga mengerjakan percontohan dari pemerintah dalam kurun waktu yang relatif cepat. Bahkan cenderung lebih cepat dari pemerintah.
2. Sebagai Perwakilan Kelompok Masyarakat Tertentu
NGO akan memperjuangkan hak-hak sosial masyarakat. Dengan cara menjadi juru bicara dan perwakilan masyarakat miskin jika ada kebijakan atau program pemerintah yang dianggap merugikan banyak masyarakat.
Berbagai upaya dilakukan untuk memengaruhi kebijakan dan juga program pemerintah, seperti ikut serta di dalam suatu forum publik untuk merumuskan kebijakan pemerintah, mensponsori proyek percontohan, sampai mengumumkan hasil penelitian dan studi kasus pada masyarakat miskin.
3. Sebagai Aspirator
NGO juga berperan sebagai aspirator atau perantara penyampaian pesan antara masyarakat kepada pemerintah. Terutama yang terkait keluhan dan permasalahan yang muncul di lingkup sosial. Biasanya, dengan adanya campur tangan NGO, suara mereka akan cepat didengar oleh pemerintah.
4. Bantuan Teknis, Monitoring, dan Evaluasi
NGO mengambil bagian dalam memberikan bantuan teknis dan pelatihan kepada organisasi masyarakat. Selain itu, upaya monitoring dan evaluasi juga akan dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal. Biasanya evaluasi dan mentoring diberikan ketika ada suatu proyek.
5. Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur
NGO mempunyai peran penting dalam membangun rumah, menyediakan infrastruktur sanitasi seperti sumur atau toilet umum, dan lain sebagainya.
6. Memfasilitasi Komunikasi
NGO juga bisa dijadikan sebagai penyambung lidah, dari masyarakat ke pemerintah, atau sebaliknya atau sebaliknya. Komunikasi dari masyarakat ke pemerintah mencakup pemberian informasi terkait apa yang sedang dipikirkan, dirasakan, dan juga dilakukan oleh masyarakat.
Sedangkan komunikasi dari pemerintah ke masyarakat mencakup pemberian informasi terkait rencana dan proyek/program pemerintah untuk masyarakat. Di samping itu, NGO juga dapat memberikan informasi ke organisasi lain yang bergerak pada bidang yang sama.
Baca juga: 10 Rekomendasi Side Hustle untuk Menambah Penghasilan
Keuntungan Bekerja di NGO
Setelah memperoleh gambaran mengenai apa itu NGO serta bagaimana peranan NGO bagi masyarakat. Tak salah jika akhirnya Anda ingin mengambil bagian untuk bekerja dan terjun ke bidang ini. Menurut Jojonomic, ada beberapa benefit yang dapat Anda dapatkan jika bekerja di NGO.
1. Tidak ada unsur politik
Bekerja di NGO bisa jadi pilihan karier yang tepat bagi Anda yang skeptis terhadap politik. Anda bisa bekerja secara leluasa tanpa khawatir timbul gesekan dengan politik pemerintah.
2. Bisa bekerja di NGO sebelum lulus kuliah
Banyak mahasiswa tingkat akhir yang memilih NGO sebagai salah satu alternatif tempat bekerja.
3. Pengalaman kerja dengan orang dari berbagai latar belakang
Bekerja di NGO memungkinkan Anda untuk bekerja dengan orang dengan berbagai latar belakang. Bahkan tak menutup kemungkinan Anda akan bekerja dengan orang dari negara lain dengan budaya yang berbeda.
4. Kerja sambil jalan-jalan
Salah satu yang menarik dari bekerja di NGO adalah Anda dapat bekerja sambil travelling. Hal tersebut bisa terjadi apabila Anda dikirim ke negara-negara yang menjadi cakupan dari NGO tempat Anda bekerja.
5. Minim rasa bosan
Di NGO, Anda akan banyak melakukan kegiatan langsung bersama masyarakat dan bertemu dengan orang-orang baru. Hal Ini tentunya akan meminimalisir rasa bosan.
6. Idealisme dan tantangan
Menyukai tantangan? Anda bisa mendapatkannya saat bekerja di NGO. Tantangan yang dimaksud adalah tantangan untuk terus mengasah kemampuan berpikir kritis dan inovatif. Selain itu, NGO juga menjadi wadah untuk menuangkan idealisme tinggi untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat.
7. Menyalurkan wawasan
Berbagai macam ilmu, pengetahuan, dan keahlian Anda dapat Anda peroleh ketika melakukan pekerjaan di NGO. Dengan begitu pengetahuan dan keahlian Anda akan terus berkembang dan terasah.
8. Gaji
Meskipun NGO bergerak untuk kemanusiaan dan berbagai kegiatan sosial. Namun ada NGO yang siap membayar Anda dengan gaji tinggi. Apalagi jika pengalaman kerja Anda sudah banyak.
Contoh NGO Asal Indonesia
1. Yayasan Konservasi Laut (YKL)
Dibentuk di Makassar, Sulawesi Selatan, YKL sudah berdiri sejak 27 tahun yang lalu. Sebagai badan hukum non pemerintahan, YKL fokus melakukan konservasi di kawasan pesisir, laut, hingga pengelolaan pulau-pulau kecil. Dengan didukung teknologi alternatif yang ramah lingkungan sehingga turut memberdayakan kehidupan masyarakat lokal.
2. LESTARI Indonesia
NGO ini bergerak pada proyek pengelolaan hutan. Proyek ini dilakukan di beberapa daerah yang masih banyak memiliki hutan hijau seperti Aceh, Kalimantan Tengah, hingga Papua. Aktivitas mereka secara tidak langsung, membantu pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta melestarikan keanekaragaman hayati pada ekosistem hutan serta bakau.
3. Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI)
NGO satu ini fokus untuk memberikan bantuan perlindungan pada anak-anak. Kasus eksploitasi anak, perdagangan anak, penculikan, tindak kekerasan, penelantaran, hingga pelecehan seksual terhadap anak menjadi perhatikan utama LPAI.
4. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
NGO ini bergerak pada bidang hukum. YLBHI berperan menyediakan bantuan hukum bagi masyarakat menengah ke bawah yang menghadapi perkara hukum atau ketika mereka menjadi korban dari tindak kriminal.
5. PEKA Indonesia Foundation
NGO ini berdiri pada Agustus 2000 di Bogor, Jawa Barat. Bergerak di bidang konservasi alam dan beraktivitas pada penelitian, pendidikan konservasi, dan pengembangan masyarakat. Selain itu, PEKA Indonesia Foundation juga gencar mempromosikan kesehatan ekosistem alias Ecosystem Health di masyarakat Indonesia.
Itu dia hal yang harus Anda ketahui tentang NGO. Dari penjelasan diatas, bisa disimpulkan bahwa NGO adalah organisasi yang mengutamakan kemanusiaan, maka SDM di dalamnya tentu dituntut untuk bekerja sepenuh hati dan memberikan pelayanan yang tulus dan terbaik.
Bagi Anda yang mendirikan organisasi NGO ini untuk mengajak orang melayani masyarakat, maka pastikan untuk selalu memperhatikan SDM yang Anda rekrut, maka Anda bisa menggunakan Appsensi.
Seperti yang diketahui bersama, SDM menjadi unsur vital Untuk mendukung kelancaran operasional. Oleh karenanya, membutuhkan Appsensi untuk mengelola SDM dengan tepat. Appsensi adalah aplikasi absensi online terpercaya berbasis mobile yang mendukung kebutuhan organisasi, instansi pemerintahan dan UMKM.
Melalui fitur Appsensi, Anda dapat memantau kinerja karyawan secara real-time dan telah terintegrasi secara khusus dengan sistem absensi. Sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi.
Tertarik untuk mencoba menggunakan Appsensi? Atau Anda mempunyai pertanyaan seputar layanan Appsensi jangan ragu untuk hubungi kami atau klik link ini untuk coba gratis selama 30 hari.