Industri manufaktur menjadi salah satu industri yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tentu didukung oleh kondisi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia di Indonesia, sehingga memudahkan para pelaku bisnis ini untuk berinovasi lebih.
Tapi, apa sebenarnya industri manufaktur itu? Kenapa kini banyak pengusaha mulai menjelajahi sektor manufaktur ini? Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan tersebut.
Key Takeaways
- Industri manufaktur adalah badan usaha yang bekerja dengan cara mengubah bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi untuk meningkatkan nilai jual.
- Beberapa ciri industri manufaktur adalah memiliki stok barang fisik, profit terpusat pada aktivitas penjualan, serta proses produksi pengolahan barang baku.
- Industri manufaktur di Indonesia punya peluang sukses besar, jika dilaksanakan dengan prosedur yang tepat.
Kenal Lebih Dekat dengan Apa Itu Industri Manufaktur
Membahas tentang industri manufaktur, tentu perlu dimulai dari membongkar apa pengertian dari manufaktur itu sendiri.
Manufaktur atau manufacturing secara singkat merupakan kegiatan pengolahan bahan mentah dengan melalui berbagai proses kimia dan fisika yang bertujuan untuk mengubah bentuk, sifat, dan tampilan produk bahan mentah menjadi bernilai lebih.
Dilihat dari pengertian di atas, maka industri manufaktur adalah sebuah badan usaha atau perusahaan yang bergerak pada sektor manufaktur atau pengolahan bahan mentah (bahan baku) menjadi “barang setengah jadi” atau “barang jadi” yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Industri manufaktur sendiri bisa beragam jenisnya, jadi proses produksinya pun juga beragam sesuai dengan bahan mentah yang diolah oleh masing-masing perusahaan.
Hasil dari olahan inilah yang nantinya akan dijual kepada masyarakat luas dengan tujuan memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Perusahaan Manufaktur Itu yang Seperti Apa?
Tidak semua jenis perusahaan bisa dikatakan sebagai perusahaan manufaktur. Terdapat beberapa ciri-ciri yang bisa Anda terapkan untuk melihat apakah sebuah perusahaan bisa dikatakan sebagai perusahaan manufaktur.
1. Pendapatan terpusat pada aktivitas penjualan
Jenis industri manufaktur bisa dikenali dari “fokusnya pada aktivitas penjualan”. Penjualan produk baik barang setengah jadi maupun barang jadi menjadi satu-satunya penentu pendapatan perusahaan manufaktur.
Jadi, jika Anda ingin mengenali perusahaan manufaktur, cobalah untuk melihat apakah perusahaan tersebut memiliki fokus pada penjualan saja, atau punya channel pendapatan yang lain.
2. Memiliki banyak tenaga kerja yang dipekerjakan
Ciri kedua dari perusahaan manufaktur adalah memiliki banyak tenaga kerja yang dipekerjakan. Hal ini tentu berkaitan dengan tuntutan produksi barang yang tinggi sehingga dibutuhkan pula tenaga kerja yang banyak pula.
Biasanya, dalam satu industri manufaktur bisa melibatkan ratusan bahkan ribuan tenaga kerja. Hal inilah yang kemudian menjadikan industri manufaktur menjadi salah satu penggerak perekonomian karena menyerap banyak tenaga kerja untuk dipekerjakan.
3. Punya persediaan barang jadi
Karena bergerak di bidang pengolahan barang, maka tentu saja industri manufaktur sangat akrab dengan stok barang jadi maupun setengah jadi yang melimpah. Inilah yang menjadi ciri ketiga dari industri manufaktur.
Barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi bergerak sangat cepat mengikuti tuntutan produksi dan penjualan. Tak jarang, perusahaan manufaktur sering dikelilingi oleh kontainder besar yang berisi stok-stok barang tersebut.
4. Terdapat aktivitas manufacturing di dalam perusahaan
Ciri terakhir dari industri manufaktur adalah adanya aktivitas manufacturing di dalam perusahaan tersebut.
Aktivitas ini tentu berupa proses berupa pengolahan barang baku menjadi barang jadi, untuk kemudian dijual kembali dengan harga yang tinggi.
Jenis-Jenis Industri Manufaktur
Meskipun bergerak dalam bidang pengolahan barang baku, industri manufaktur nyatanya memiliki beragam jenisnya. Semua itu dibedakan berdasarkan aktivitas perusahaan serta barang apa yang diproduksi.
Berikut ini adalah ruang lingkup atau jenis perusahaan manufaktur yang sering dijumpai di Indonesia.
1. Perusahaan industri bahan dasar dan industri kimia
Jenis perusahaan manufaktur pertama ialah yang bergerak dalam bidang industri dasar dan kimia. Perusahaan yang masuk kategori ini adalah mereka yang bergerak di bidang produksi dan pengolahan semen, keramik, porselen, pakan ternak, dan kertas.
Tak jarang, segmen industri ini juga menggabungkan bahan bakar dan bahan sintetis untuk menghasilkan produk tertentu.
Contoh dari perusahaan yang berada di bawah payung industri dasar dan kimia adalah Holcim Indonesia Tbk, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Asahimas Flat Glass Tbk, Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan sejenisnya.
2. Perusahaan aneka industri
Jenis kedua industri manufaktur diisi oleh perusahaan aneka industri. Perusahaan aneka industri adalah mereka yang mengelola dan memproduksi barang-barang seperti alat berat, mesin, perangkat otomotif, industri mengel tekstil dan garmen, alas kaki, kabel, serta alat-alat elektronik.
Contoh perusahaan Indonesia yang merupakan perusahaan aneka industri adalah Astra Otopart Tbk, Apac Citra Centertex Tbk, Kabelindo Murni Tbk dan lain-lain.
3. Perusahaan industri barang konsumsi
Perusahaan industri barang konsumsi adalah perusahaan yang memproduksi dan mengolah barang-barang yang siap dikonsumsi oleh konsumen. Beberapa produk yang diproduksi ialah makanan dan minuman, rokok, kebutuhan farmasi, kosmetik, serta peralatan rumah tangga.
Contoh perusahaan industri barang konsumsi adalah Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Mustika Ratu Tbk, Unilever Indonesia Tbk dan sebagainya.
Baca juga: Tantangan HR dan Proses Bisnis Usaha Manufaktur
Perkembangan Industri Manufaktur
Perkembangan industri manufaktur di Indonesia bisa dikatakan sangat berkembang pesat. Begitu juga dengan persaingan pasar yang membersamai di belakangnya. Bahkan, Indonesia sudah menjadi central industri manufaktur terbesar se Asia Tenggara dengan kontribusi mencapai 20,27% pada perekonomian skala nasional.
Dari beragam jenis industri manufaktur di Tanah Air, Kementerian Perindustrian mencatat beberapa sektor yang memiliki persentase kinerja di atas PDB secara nasional, diantaranya industri logam dasar sebesar 9,94%, industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 7,53%, serta industri alat angkutan sebesar 6,33%.
Tingginya persentase di atas juga didukung oleh tingginya pola konsumsi dari berbagai sektor manufaktur di Indonesia.
Strategi Menjalankan Industri Manufaktur
Industri manufaktur adalah salah satu industri yang membutuhkan banyak modal. Oleh karena itu, untuk bisa menjalankan industri ini, tentu dibutuhkan strategi-strategi khusus.
Berikut ini adalah strategi menjalankan industri manufaktur yang perlu Anda perhatikan.
1. Jaga Produktivitas setiap sektor perusahaan
Strategi pertama menjalankan bisnis model manufaktur adalah produktivitas yang baik di semua sektor perusahaan. Baik itu kinerja karyawan, hingga jumlah barang yang berhasil diproduksi.
Semakin lancar proses produksi, semakin banyak jumlah barang yang bisa dijual.
2. Lakukan quality control
Kunci sukses perusahaan manufaktur salah satunya ada di tangan kualitas barang. Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan untuk bisa menjamin kualitas setiap barang sebelum sampai di tangan konsumen.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara menjalankan quality control yang ketat pada setiap barang yang diproduksi.
3. Buat desain produk yang menarik
Desain adalah jendela pertama bagi konsumen untuk menilai produk Anda. Maka dari itu, perusahaan wajib membuat desain produk dan kemasan semenarik mungkin untuk memikat hati konsumen.
Kualitas desain sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian oleh konsumen.
4. Sales and marketing
Strategi selanjutnya adalah melakukan aktivitas marketing dan penjualan produk. Semua produk yang telah diproduksi, perlu dipasarkan dengan cara yang tepat agar bisa dikenali oleh masyarakat.
Peran tim sales dan marketing sangat mempengaruhi besaran keuntungan dan kerugian dari keseluruhan industri manufaktur.
5. Administrasi
Setiap kegiatan produksi selalu diikuti administrasi di belakangnya. Jadi, agar proses produksi berjalan lancar, perusahaan perlu mengoptimalkan kegiatan administrasi dan operasional juga.
Jika tim yang menangani bagian ini bisa produktif, maka aktivitas produksi dan distribusi produk bisa berjalan dengan lebih baik.
6. Keuangan
Industri manufaktur merupakan sektor industri yang memiliki pergerakan arus kas cukup tinggi. Dana yang dikeluarkan dalam sekali produksi bisa sangat besar jumlahnya. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi khusus dalam mengatur arus kas dan finansial perusahaan.
Jika keuangan stabil, maka perusahaan manufaktur Anda berpotensi memiliki umur yang panjang.
Kesimpulan
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan barang baku untuk diubah menjadi bahan jadi. Tujuan dari pengolahan ini adalah untuk bisa mendapatkan hasil berupa keuntungan yang lebih besar.
Contoh industri manufaktur adalah mereka yang memproduksi makanan dan minuman, tekstil, alat berat, semen dan lain sebagainya.
Jika dikelola dengan baik, industri manufaktur bisa menopang perekonomian negara. Hal ini disebabkan karena industri ini memainkan pasar konsumsi barang yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat serta menyerap banyak tenaga kerja dalam proses produksinya.
Tingkatkan Inovasi Perusahaan Manufaktur Anda dengan Appsensi
Salah satu faktor penentu kesuksesan perusahaan manufaktur adalah teknologi canggih yang digunakan untuk mendukung proses produksi maupun kinerja karyawan secara keseluruhan. Salah satunya adalah teknologi untuk membantu para HRD dalam memproses gaji bulanan serta mengelola absensi karyawan yang luar biasa banyaknya dan tidak bisa dilakukan secara manual.
Untuk meringankan pekerjaan tersebut, Appsensi siap membantu para HRD perusahaan manufaktur di seluruh Indonesia. Aplikasi Appsensi sendiri telah dilengkapi dengan 3 fitur utama yakni Absen Online Otomatis, Payroll dan Earned Wage Access.
Dengan Appsensi, aktivitas bulanan perusahaan bisa diringkas dalam satu aplikasi saja. Dapatkan informasi lebih detail tentang layanan aplikasi Appsensi melalui website www.appsensi.com.