Dalam setiap lingkungan kerja, kita sering menghadapi tantangan yang berkaitan dengan bagaimana kita mempresentasikan diri.
Kerja prestatif, yang merupakan elemen penting dalam interaksi sosial di tempat kerja, menjadi aspek kunci yang mempengaruhi hubungan antar rekan kerja, pemimpin, dan klien.
Key Takeaways
- Kerja prestatif yang bijaksana di lingkungan kerja meningkatkan kolaborasi, menciptakan budaya kerja positif, dan memperkuat hubungan profesional, membawa manfaat bagi individu dan organisasi.
- Mempraktikkan perilaku kerja prestatif, seperti mendengarkan dengan empati, berkomunikasi dengan sopan, dan bekerja sama dalam tim, membantu menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif, mendorong pertumbuhan individu, dan meningkatkan kepuasan klien serta mitra bisnis.
Pengertian Perilaku Kerja Prestatif
Perilaku kerja prestatif, dikutip dari qubisa.com, merujuk pada upaya karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan secara kerja cerdas demi mencapai hasil terbaik, tercapainya target, dan/atau mendapat penghargaan.
Sikap ini melibatkan tindakan, perilaku, dan komunikasi yang disesuaikan untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks profesional atau sosial.
Dalam konteks lingkungan kerja, perilaku kerja prestatif dapat melibatkan berbagai tindakan, seperti berbicara dengan sopan, menunjukkan empati terhadap rekan kerja, dan mengendalikan reaksi emosi untuk menjaga harmoni di tempat kerja.
Perilaku kerja prestatif melibatkan dua aspek penting. Pertama, pemahaman diri yang kuat. Ini mengharuskan individu untuk memahami perasaan dan reaksi mereka terhadap situasi tertentu. Kedua, pemahaman sosial yang baik.
Perilaku kerja prestatif mencakup kemampuan membaca perasaan dan kebutuhan orang lain serta menyesuaikan perilaku sesuai dengan konteksnya.
Baca juga: Konsistensi adalah Kunci Sukses dalam Karier, Ini Cara Melatihnya
Manfaat Perilaku Kerja Prestatif
Perilaku kerja prestatif, saat diaplikasikan dengan bijak dan seimbang, membawa sejumlah manfaat berharga dalam lingkungan kerja.
Kali ini, kita akan membahas tiga manfaat utama dari kerja prestatif: meningkatkan kolaborasi, menciptakan budaya kerja yang positif, dan meningkatkan hubungan profesional.
1. Meningkatkan Kolaborasi dan Tim Kerja yang Efektif
Kerja prestatif memainkan peran penting dalam membangun kolaborasi yang sukses di tempat kerja.
Dengan menyesuaikan perilaku dan komunikasi untuk mengakomodasi kebutuhan dan preferensi individu, karyawan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kerja sama yang efektif. Ini membantu dalam mengatasi konflik dan memperkuat hubungan antar rekan kerja.
Dalam tim kerja, kerja prestatif dapat memfasilitasi kerja sama yang lebih baik, mengoptimalkan pemanfaatan keterampilan individu, dan mencapai hasil yang lebih baik.
2. Menciptakan Budaya Kerja yang Positif
Perilaku kerja prestatif juga berkontribusi pada menciptakan budaya kerja yang positif. Ketika karyawan merasa bahwa lingkungan kerja mendukung mereka untuk menyatakan diri dan berkomunikasi dengan terbuka, itu menciptakan suasana yang mempromosikan inovasi, kreativitas, dan pengembangan diri.
Perilaku kerja prestatif ini juga membantu dalam meminimalkan konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan pendapat dan kepentingan, yang pada gilirannya mengarah pada tempat kerja yang lebih harmonis.
3. Meningkatkan Hubungan Profesional
Kerja prestatif membantu dalam membangun hubungan profesional yang positif antara karyawan dan dengan pihak eksternal seperti klien dan mitra bisnis.
Dengan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, berempati terhadap kebutuhan orang lain, dan menunjukkan respek, individu dapat membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan. Ini dapat membantu dalam mempertahankan klien dan mitra bisnis yang loyal, yang berkontribusi pada kesuksesan organisasi.
Dalam semua, perilaku kerja prestatif bukan hanya tentang menyajikan diri dengan cara yang diharapkan, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan kerja yang positif, mendorong kolaborasi yang efektif, dan membangun hubungan profesional yang kuat.
Baca juga: Tingkatkan Kinerja Karyawan dengan Lingkungan Kerja yang Sehat
Contoh Perilaku Kerja Prestatif
Sekarang, kita akan memahami sikap dan perilaku kerja prestatif melalui contoh-contoh di bawah ini.
1. Mendengarkan dengan Empati
Aktif mendengarkan rekan kerja atau klien dengan penuh perhatian dan rasa empati. Ini menciptakan lingkungan di mana orang merasa didengar dan dihargai.
2. Berbicara dengan Sopan
Menggunakan bahasa yang sopan dan hormat dalam komunikasi tertulis maupun lisan. Menghindari bahasa kasar atau merendahkan.
3. Menunjukkan Keterbukaan
Berbagi ide, masukan, dan pandangan secara terbuka tanpa takut dihakimi. Mendorong diskusi terbuka dan konstruktif.
4. Menyajikan Diri dengan Profesionalisme
Mengenakan pakaian yang sesuai, menjaga tata krama, dan tindakan yang mencerminkan profesionalisme dalam setiap interaksi.
5. Berkomunikasi dengan Keterbukaan
Berbicara secara jujur tentang harapan, kekhawatiran, atau masalah. Ini membantu dalam menghindari konflik terpendam dan memperkuat komunikasi tim.
6. Memberikan Pujian dan Penghargaan
Mengakui prestasi dan usaha rekan kerja atau bawahan. Memberikan pujian secara terbuka dan penghargaan untuk motivasi.
7. Menyediakan Dukungan Emosional
Menawarkan dukungan saat rekan kerja atau klien mengalami kesulitan atau tekanan. Ini menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan orang lain.
8. Mengendalikan Emosi
Mengelola emosi dengan bijak dalam situasi yang menekan. Tidak meledak-ledak dalam konflik dan tetap tenang.
9. Mengakomodasi Perbedaan
Menghormati perbedaan pandangan, budaya, dan nilai di tempat kerja. Memahami bahwa setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda.
10. Bekerja sama dalam Tim
Aktif berpartisipasi dan mendukung tujuan tim. Menciptakan kolaborasi yang produktif dan mendukung rekan kerja dalam mencapai sasaran bersama.
Meskipun kerja prestatif sering kali membantu mencapai tujuan tertentu di tempat kerja, penggunaannya yang berlebihan atau tidak sehat dapat menyebabkan stres dan ketidakjujuran dalam interaksi.
Oleh karena itu, penting untuk mencapai keseimbangan yang baik dalam kerja prestatif untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
Sikap dan perilaku kerja prestatif ini diharapkan dapat membantu karyawan untuk bisa mencapai kesuksesan di dunia. Sebagai seorang profesional, penting pula bagi kita untuk membangun budaya kerja yang positif dan mendukungnya melalui divisi sumber daya manusia.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menyediakan tools seperti sistem absen, manajemen shift, dan sistem payroll untuk apresiasi karyawan. Appsensi adalah tools yang dapat membantu perusahaan meningkatkan produktivitasnya melalui penerapan SDM dengan teknologi modern.
Tulis Komentar