Ketika diminta memikirkan tentang pemimpin yang hebat, siapa yang terlintas di benak Anda?
Tokoh-tokoh berpengaruh seperti Mahatma Gandhi dan Martin Luther King Jr., atau mungkin Winston Churchill dan Nelson Mandela mungkin muncul.
Tetapi mencari tahu apa yang mendefinisikan pemimpin yang baik seperti ikon tersebut terbukti sedikit lebih sulit. Apakah pemimpin atau leader ditentukan hanya dari posisi mereka, memiliki sifat leadership yang membedakan mereka, atau lebih dari itu?
Sebelum melihat karakteristik leader dan bagaimana menjadi leader yang baik, mari kita simak definisi leader di bawah ini.
Baca juga: Belajar Kepemimpinan Lewat 5 Tokoh Hebat Ini
Leader adalah…
Lalu apa itu leader? Pernahkah Anda mencoba menjawab kedua pertanyaan ini?
Pemimpin, atau dalam bahasa inggris “leader” dapat didefinisikan melalui 3 poin leadership di bawah ini:
- Seseorang yang memberikan semangat dan motivasi kepada pengikut dan organisasi.
- Seseorang yang memiliki visi dan jalan untuk mewujudkannya.
- Seseorang yang memastikan tim mereka memiliki dukungan dan alat untuk mencapai tujuan mereka.
Seorang leader yang baik tidak hanya masuk dalam salah satu kategori di atas, tetapi juga yang mencakup ketiganya. Mereka harus mencapai tujuannya yang selaras dengan nilai-nilai inti dan memahami apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tim mereka. Mereka menginspirasi, mengelola, dan mendukung tim mereka untuk bekerja secara kreatif dan percaya diri menuju visi bersama itu.
Apa Karakteristik Seorang Leader?
Berani tetapi tidak pernah meninggalkan team. Menyeimbangkan wawasan dengan dukungan yang memberdayakan anggota untuk mencapai tujuan bersama, para leader merangkul sejumlah kualitas leadership dan tidak dapat disematkan pada satu gaya saja. Namun, para leader cenderung memiliki tujuh sifat utama leadership di bawah ini:
1. Tujuan
Tanpa hal ini, sulit untuk menghasilkan kinerja terbaik. Orang yang memiliki sifat leadership ini memberdayakan orang untuk melihat niat di balik target kerja tertentu, memungkinkan mereka untuk mengambil bagian yang sama. Membuat proses sehari-hari terasa lebih terarah membantu menjaga motivasi anggota dan investasi pribadi dalam tujuan yang lebih besar.
Leader yang menggabungkan target pribadi dalam keseluruhan misi perusahaan menginspirasi akuntabilitas individu dalam tim mereka. Hal ini memotivasi tim untuk merangkul kualitas leadership mereka sendiri untuk mewujudkan visinya.
2. Motivasi
Leader adalah motivator yang hebat dan menciptakan goals yang selaras dengan value, sehingga anggota tim merasa terinspirasi secara pribadi untuk bekerja menuju visi perusahaan. Dipasangkan dengan penjangkauan yang konsisten, para leader memberdayakan team mereka untuk bekerja dengan penuh semangat di luar tanggung jawab mereka menuju tujuan bersama.
Motivasi lebih dari kata-kata semata. Kepemimpinan yang hebat berbicara dengan tim mereka, dan mendengarkan ide dan pertanyaan mereka. Menjadi seorang pemimpin bukan tentang memberi perintah dan mengelola hasil, melainkan tentang mendengarkan, mendukung, dan mengembangkan organisasi.
Baca juga: Harus Tau! Ini Dia Cara Memotivasi Karyawan untuk Meningkatkan Kinerja agar Maksimal
3. Visi
Memiliki gambaran yang lebih besar dan menyatukan anggota tim di belakang visi menunjukkan kepemimpinan yang hebat. Dengan menggabungkan kekuatan team dan nilai-nilai inti, para pemimpin memberikan inspirasi kepada tim mereka dengan tujuan akhir yang selaras dengan value tiap individu dan memicu tindakan.
Tanpa target kohesif yang selaras dengan nilai-nilai inti, perusahaan sering menemukan diri mereka mencapai tujuan yang tidak memajukan perusahaan mereka ke arah tertentu. Tetap bertahan tidak sama dengan pertumbuhan. Leader adalah visioner untuk pertumbuhan dan ekspansi.
4. Empati
Berempati dengan anggota tim mereka adalah cara seorang pemimpin mendorong orang untuk bekerja di luar tanggung jawab mereka menuju tujuan bersama. Dengan mendengarkan dan berbagi penghargaan mereka untuk tim mereka, para leader menanamkan rasa empati.
Ketika para leader memprioritaskan empati dan menghargai upaya anggota tim mereka, mereka dapat memberdayakan orang-orang di dalam tim untuk melihat goals itu sendiri dan bertindak menuju pencapaiannya. Menempatkan diri mereka pada posisi bawahan mereka juga membantu para leader mengatasi masalah kritis dan memberikan solusi.
5. Kreativitas
Sementara manajer atau para jajaran direksi mungkin cenderung untuk tetap berpegang pada status quo, para leader atau pemimpin berinovasi dalam percikan yang berani dan kreatif.
Alih-alih peduli dengan rantai komando, para pemimpin mendorong anggota timnya untuk bertanya, “Mengapa?” dan berpikir dengan cara baru untuk mewujudkan gambaran yang lebih besar.
Dengan visi yang membimbing mereka, seorang pemimpin merangkul cara-cara baru dalam membuat konsep dan menyusun strategi. Tidak ada yang salah dalam hal menyediakan jalur yang imajinatif dan lebih efektif menuju pencapaian dan kesuksesan tujuan jangka panjang.
6. Target tim
Meskipun target keseluruhan perusahaan mungkin dimulai dengan para leader-nya, target mereka tidak akan berarti apa-apa jika tidak memiliki diskusi langsung dengan orang-orang di dalam tim.
Mengeksplorasi nilai-nilai dan tujuan individu yang membawa makna bagi timnya membantu para pemimpin merangkai tujuan jangka panjang perusahaan melalui motivasi individu dan pencapaian. Ketika anggota tim berbagi target dan nilai pemimpin mereka, mereka terinspirasi untuk bekerja di luar tanggung jawab mereka menuju tujuan mereka.
7. Selalu berusaha untuk menjadi lebih baik
Sifat kepemimpinan yang satu ini dapat menunjukkan bagaimana seorang pemimpin tidak pernah berhenti memperbaiki diri. Dengan pandangan ke arah pertumbuhan, para pemimpin terus mencari peluang untuk meningkatkan diri mereka sendiri dan tim mereka. Ketika para pemimpin menciptakan lingkungan di mana umpan balik tidak hanya membantu tetapi sangat dihargai, mereka memberikan motivasi kepada orang-orang di dalam tim untuk menyuarakan pemikiran mereka dan membawa ide-ide terbaik. Ini dapat mengarah pada inovasi yang lebih tinggi dan kesuksesan jangka panjang.
Baca juga: 16 Ciri-Ciri Kepemimpinan yang Baik dan Wajib Dimiliki
Perbedaan Leader dan Bos
Lalu, apakah leader itu sama dengan bos? Jawabannya adalah, tidak. Berikut perbedaan menonjol antara leader dan boss:
1. Seorang bos memberikan jawaban. Seorang leader mencari solusi.
Leadership mengacu pada kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain untuk berkontribusi terhadap keberhasilan organisasi. Perbedaan leader dengan bos adalah, leader merupakan orang yang membimbing karyawannya untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan lain yang menambah nilai bagi perusahaan.
2. Seorang bos “paling tahu”, Seorang leader memiliki pikiran yang terbuka;
Pemimpin akan mengadopsi mindset yang berkembang. Itu berarti mereka terbuka untuk mempelajari ide-ide baru, mendengarkan pendapat menarik dari orang lain, dan bersedia mencoba hal-hal baru saat ide itu muncul. Hal ini akan menumbuhkan lingkungan kerja yang lebih kreatif untuk semua orang dan membuat seluruh rekan merasa didukung dalam pekerjaan yang mereka lakukan untuk perusahaan. Pada akhirnya, hal inilah yang menghasilkan lebih banyak produktivitas dan hasil yang lebih baik.
3. Seorang bos mengharapkan hasil yang besar. Seorang leader memuji kinerja anggota tim
Seorang leader adalah orang yang menghargai pencapaian kecil Anda dan juga memberi Anda kritik yang membangun bila diperlukan. Pujian dan penghargaan dapat memberikan motivasi untuk karyawan agar bekerja lebih baik. Perbedaannya dengan bos adalah, seorang bos selalu mengharapkan hasil yang besar dan hanya peduli jika orang-orang melakukan kinerja yang baik.
4. Seorang bos menghitung value. Leader menciptakan value.
Seorang leader menciptakan value dengan memberi contoh. Sedangkan bos fokus menghitung value. Seperti yang kita baca sebelumnya, leader memberikan kritik yang membangun untuk membantu seseorang menjadi lebih baik. Sementara bos mengecilkan hati seseorang secara langsung yang dapat menyebabkan mereka melepaskan diri.
5. Seorang bos mengharapkan kehebatan. Leader mengajarkan kehebatan.
Pemimpin yang efektif adalah guru yang baik! Pemimpin mengajar karyawan mereka dengan cara yang paling efisien sementara bos mengharapkan karyawan mereka mengetahui cara untuk menyelesaikan pekerjaan, bahkan jika mereka baru mengenal mereka.
6. Seorang bos mengejar deadline. Leader memperhatikan dengan sabar
Seorang pemimpin harus melatih kesabaran dan memberikan bantuan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih efektif dan memahami dimana karyawan mengalami masalah.
7. Seorang bos bicara, Leader mendengarkan.
Bos selalu ingin didengarkan! Ini merupakan perbedaan menonjol karena mendengarkan adalah salah satu aspek terpenting yang dibutuhkan seorang pemimpin. Mereka harus selalu mendengarkan kekhawatiran dan umpan balik karyawan mereka.
8. Seorang bos mengontrol. Seorang leader percaya
Bos adalah individu yang memiliki kecenderungan untuk mengontrol pekerja. Perilaku ini dapat merusak produktivitas dan pertumbuhan. Sementara seorang leader memimpin anggota, percaya bahwa timnya bisa memberikan kinerja terbaik.
9. Seorang bos memerintah dan mendominasi. Leader berinovasi dan memotivasi
Seorang bos hanya bisa memberikan pekerjaan dan mendominasi bawahannya. Seorang pemimpin dapat menunjukkan inovasi dan memberikan motivasi agar bawahannya bekerja dengan gita.
10. Seorang leader akan menciptakan lebih banyak leader
Leader menetapkan kerangka kerja bagi pekerja untuk tumbuh, meningkatkan keterampilan mereka dan mengambil peran leadership sendiri dan menginspirasi bawahannya untuk menjadi leader.
Baca juga: Sudah Tau Cara Menjadi Atasan yang Baik dan Disukai Bawahan ?
Jadilah Leader, Bukan Bos
Seorang leader adalah orang yang memimpin pengikutnya dan membimbing mereka dalam berbagai hal. Di sisi lain, bos adalah seseorang yang merupakan pemilik bisnis dan bertanggung jawab atas tempat kerja. Perbedaan antara keduanya adalah masalah psikologi. Seorang bos dapat menuntut tegas karyawan agar menyelesaikan tugas dan pekerjaan.
Sebaliknya, menjadi seorang pemimpin Anda harus menjadi pendengar yang baik dan menggunakan leadership yang dimiliki untuk meningkatkan moral organisasi dari waktu ke waktu.
Setiap pemimpin yang baik bisa menjadi bos, tetapi setiap bos tidak bisa menjadi leader! Peran ini adalah sesuatu yang Anda rangkul secara mental dan emosional yang menginspirasi perusahaan dan karyawan Anda ke tingkat yang lebih tinggi.
Pertanyaan-pertanyaan dapat mempermudah Anda untuk mengetahui apakah Anda seorang bos vs seorang pemimpin/leader:
- Apakah saya sudah memastikan suara semua orang didengar?
- Apakah saya mengembangkan karyawan belajar dari kesalahan mereka?
- Apakah saya secara aktif mencari bakat yang belum dimanfaatkan dalam organisasi saya?
- Apakah saya berpegang pada standar yang sama yang telah saya tetapkan untuk tim saya?
Appsensi Bantu Anda Menjadi Leader Yang Baik
Menjadi pemimpin yang baik adalah dengan peduli dengan karyawan/bawahan mereka. Dengan Appsensi, platform sistem Absensi dan Payroll Online berbasis Mobile, karyawan akan dengan lebih mudah berkoordinasi terkait keseharian mereka.
Perhitungan jam kerja, pengaturan keterlambatan, dan lembur menjadi otomatis dengan Appsensi, sehingga dapat memperhatikan karyawan dengan lebih mudah. Misalnya saja dengan fitur Task Assignment, penugasan kepada karyawan menjadi lebih efisien. Leader juga dapat dengan mudah melihat Summary yang berisi grafik informasi untuk progress dan monthly report. Jadilah pemimpin yang dibutuhkan karyawan Anda bersama Appsensi. Hubungi kami untuk mengobrol lebih lanjut atau isi form di bawah ini untuk berkonsultasi bersama para specialist kami:
Tulis Komentar